Senin, 14 Desember 2015

SAYURAN KITA

Company Profile Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Dalam Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyahdan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yigyakarta.

Dosen Pengampu : Dr. Suyadi


Teknik Menanam Sayuran Menggunakan Sistem Hidroponik

A.    Latar Belakang
Hidroponik atau hydroponics berasal dari bahasa latin, yaitu hydro yang bararti air dan phonos yang berarti kerja atau dalam hal ini kegiatan menanam sehingga hidroponik berarti aktivitas pertanian yang menggunakan media air sebagai alternatif pengganti tanah. Tanaman atau sayuran yang cocok ditanam dengan menggunakan teknik hidroponik diantaranya seperti selada, pakcoy, caisim, bayam, kangkung, dan sebagainya.
Selama ini, cara menanam sayuran hidroponik sendiri telah banyak mengalami perkembangan dan adanya inovasi pembaharuan. Setidaknya cara penanaman tersebut didasarkan atas jenis media yang digunakan yaitu selain tanah tentunya, berikut adalah beberapa macam cara menanam sayuran hidroponik yang mungkin sudah banyak digunakan oleh banyak pengusaha sayuran di Indonesia maupun mancanegara:
1.      Sistem Kultur Air
Cara menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan sistem kultur air telah lama dikenal sejak zaman dahulu yaitu dengan cara memanfaatkan media berupa kubangan air. Jenis sayuran yang bisa ditanam dengan menggunakan sistem kultur air diantaranya seperti bayam, kangkung, dan lain sebagainya yang umumnya mempunyai jenis akar serabut. Berikut adalah contoh gambarnya:


2.      Sistem Kultur Agregat
Diantara sistem lain yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan menanam sayuran hidroponik adalah dengan menggunakan sistem kultur agregat. Sistem ini menggunakan media selain tanah yaitu dengan menggunakan media seperti batu kerikil, pasir, pecahan batu bata, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan cara sebelumnya yang dipakai yaitu sistem kultur air yang mana sayuran akan mendapatkan nutrisi dan unsur hara yang terdapat di dalam air, sistem kultur agregat ini mengharuskan si penanam untuk lebih teliti di dalam proses penanamannya yaitu dengan cara menyemprotkan air secara rutin yang sudah dicampur dengan unsur hara agar tanaman dapat menerima nutrisi dan unsur hara yang berguna bagi tanaman untuk bisa berkembang dan tumbuh subur. Berikut adalah contoh gambarnya:



3.      Nutrient Film Technique (NFT)
Nutrient film technique atau yang biasa disingkat NFT merupakan cara menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan media air yang mengalir sebagai media pengganti tanah atau juga dikenal dengan metode selokan NFT. Selokan NFT bukan merupakan selokan yang biasa kita jumpai di lingkungan sekitar, maksud dari selokan NFT adalah teknik mengalirkan air terhadap akar tanaman sehingga tanaman dapat menerima nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh dengan subur dan biasanya teknik ini menggunakan media paralon dan pompa air untuk mengalirkan air terhadap tanaman.
Metode ini biasanya dipakai oleh para petani yang berdomisili di wilayah perindustrian seperti para petani yang ada di Jepang yang mana mereka sulit menemukan lahan terbuka untuk menanam tanaman mereka dan akhirnya mereka menggunakan teknik ini untuk menanam sayuran karena teknik ini tidak mengharuskan adanya tanah atau lahan yang luas untuk menanam sayuran, dengan menggunakan teknik NFT ini si penanam dapat melakukannya di lingkungan sekitar rumah dan ini menguntungkan bagi si penanam yang bertempat tinggal di daerah perkotaan khususnya yang ada di komplek perumahan. Dibawah ini adalah contoh gambarnya:


Setiap orang membutuhkan sayuran sehari-harinya untuk asupan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh sebagai tambahan energi yang sangat penting guna menjalankan aktivitas sehari-hari. Harga untuk sayuran hidroponik sendiri terbilang lebih mahal dibandingkan dengan sayuran yang ditanam menggunakan media selain hidroponik. Hal ini dikarenakan kandungan nutrisi dan vitamin yang lebih tinggi yang ada pada tanaman hidroponik dibandingkan sayuran yang ditanam dengan mengunakan media lain. Oleh karena itu, tanaman hidroponik biasanya hanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas karena biasanya tanaman jenis ini sering dijual di swalayan dan supermarket di perkotaan, tentunya ini akan membuka peluang bisnis yang menguntungkan bagi siapa saja yang ingin membudayakan tanaman hidroponik baik itu untuk kebutuhan sendiri maupun untuk dijadikan sebagai usaha karena pembudidayaannya yang tidak memebutuhkan lahan yang luas dan harga yang terbilang menjanjikan. Selain itu, sayuran sendiri merupakan kebutuhan pokok yang setiap harinya dikonsumsi orang-orang sebagai kebutuhan primer sehari-hari.

B.     Visi dan Misi

1.      Visi:
Membangun bangsa berkemajuan yang sadar akan kesehatan dan pelestarian lingkungan dalam upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Alloh SWT.
2.      Misi:
a.  Membangun usaha yang kreatif, inovatif, kontributif, dan distributif dalam lingkup nasional maupun internasional.
b.   Senantiasa berperan aktif dalam memajukan lingkungan sosial yang lebih baik.
c.    Memberikan fasilitas sosial dalam memahamkan masyarakat akan pelestarian lingkungan yang merupakan titipan dari Alloh SWT.


C.    Profil
Usaha sayuran ini dinamakan “Sayuran Kita” supaya ada kesan bahwa usaha ini ada untuk semua dalam hal ini adalah semua lapisan masyarakat karena masyarakat adalah konsumen dari suatu perusahaan tanpa adanya konsumen suatu perusahaan tiada artinya, keuntungan yang didapat oleh suatu perusahaan adalah berasal dari nilai beli masyarakatnya itu sendiri, maka dari itu setiap perusahaan harus memiliki nilai kontribusi bagi lingkungan sosialnya guna sebagai upaya untuk menumbuh-kembangkan usaha yang dibidangi.
Usaha ini bergerak pada sektor pertanian yaitu di bidang pembudidayaan sayuran menggunakan sistem hidroponik, perusahaan ini membudidayakan beberapa sayuran seperti bayam, kangkung, caisim, dan lain sebagainya. Kenapa menggunakan sistem hidroponik dalam pembudidayaannya? Hal ini dikarenakan pembudidayaan secara hidroponik bisa dikatakan sistem pembudidayaan tanaman yang dilakukan secara modern. Pembudidayaan dengan menggunakan teknik ini juga tidak membutuhkan lahan atau pun tanah yang luas karena sistem ini bisa digunakan di lingkungan yang tidak ada tanahnya sekalipun misalnya karena sudah ada cor pada lantai suatu bangunan. Selain itu, sayuran yang dibudidayakan dengan menggunakan sistem ini memiliki nilai nutrisi dan vitamin yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran yang dibudidayakan dengan cara yang lain. Perusahaan ini lebih tepatnya adalah sebagai pusat produsen sayuran yang pemasarannya bisa melalui pasar, swalayan, supermarket, maupun media online pemesanan yang sekarang ini menjadi tren di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan primer sehari-hari.
Setiap perusahaan tentunya juga harus memiliki simbol atau logo supaya masyarakat dapat mengenali dan menjadikannya ciri khas tersendiri sehingga dengan harapan suatu perusahaan dapat dikenal luas oleh setiap elemen masyarakat luas baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Berikut adalah logo dari perusahaan ini:


Bisa terlihat dalam logo tersebut terdapat beberapa gambar yang mana gambar tersebut mempunyai artian tersendiri, yaitu:
Gambar tanaman    :    Mencerminkan bidang yang digeluti oleh perusahaan ini yaitu pada sektor pertanian khususnya pada industri sayuran.
Gambar air             :    Lebih tepatnya adalah air yang mengalir yang mana merupakan ciri khas dari pembudidayaan sayuran hidroponik yang menggunakan media air yang mengalir.
Gambar cahaya    :    Ini merupakan harapan dari perusahaan bahwa perusahaan dapat menjadi sumber pencerahan bagi elemen masyarakat untuk menambah wawasan mengenai ilmu pertanian khususnya yang berkaitan dengan tanaman hidroponik.
 Lingkaran hijau      :    Lingkaran ini menunjukkan kesejukan dan keindahan alam yang merupakan ciptaan Alloh SWT yang dititipkan kepada manusia untuk dijaga dan dilestarikan.
Sayuran Kita juga bisa berfungsi sebagai fasilitas sosial yang mana orang-orang bisa belajar mengenai pengolahan tanaman secara hidroponik sehingga dapat menjadi pelajaran dan tambahan ilmu pengetahuan bagi setiap orang yang ingin belajar mengenai ilmu mengolah tanaman secara hidroponik dengan harapan bahwa masyarakat menjadi paham akan keindahan alam berupa tanaman yang diberikan oleh Alloh SWT sebagai titipan untuk kita budayakan dan lestarikan demi hidup yang sehat dan lebih baik.

D.    Program dan Agenda
1.      Bakti Sosial
Bakti sosial merupakan kegiatan saling berbagi kepada masyarakat sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian sesama khususnya terhadap orang yang membutuhkan uluran tangan dari sosok dermawan. Kegiatan bakti sosial ini bisa dilaksanakan secara rutin dalam kurun waktu setahun sekali demi terciptanya kedekatan perusahaan terhadap masyarakat sekitar dan juga hal ini bisa sebagai sarana untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan karena berbagi itu indah dan dana yang dialokasikan berasal dari keuntungan penjualan yang sebagiannya ada anggaran untuk kegiatan sosial seperti bakti sosial yang mana merupakan bentuk pengeluaran zakat dari perusahaan.
2.      Perpustakaan Tanaman
Perusahaan ini juga menyediakan ruang untuk tempat membaca bagi karyawan atau pun pengunjung yang sedang berada di perkebunan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah wawasan keilmuan terutama teori tentang pertanian yang sangat berguna bagi siapa saja yang berada di ruang perpustakaan tersebut. Perpustakaan ini menyediakan berbagai macam buku yang berbicara mengenai pertanian dan beberapa teori tradisional maupun modern tentang ilmu pertanian itu sendiri baik dari nusantara maupun mancanegara.
3.      Kunjungan Kebun
Perusahaan juga menerima kunjungan kebun bagi siapa saja yang ingin menengok dan berkunjung melihat keadaan kebun sekaligus bercengkrama sambil menambah wawasan tentang pertanian khususnya tanaman hidroponik. Kunjungan bisa dari anak-anak sekolah maupun kelompok masyarakat tertentu. Para pengunjung selain mendapat ilmu pengetahuan mengenai pertanian mereka juga bisa membawa oleh-oleh berupa sayuran untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing.

E.     Mekanisme Usaha
Mendirikan perusahaan seperti usaha tanaman hidroponik ini tentu langkah awal yang dilakukan yaitu  menentukan konsep perusahaan itu sendiri. Perusahaan ini sendiri bergerak di sektor pertanian yaitu melakukan budidaya tanaman melalui sistem hidroponik. Langkah lain yang tidak kalah pentingnya yaitu modal untuk membangun perusahaan, modal pertama untuk membangun usaha jenis ini terbilang tidak terlalu membutuhkan dana yang besar karena usaha ini memakai alat-alat dengan harga terbilang terjangkau seperti pompa air, peralon, dan bahan lainnya. Selain itu, budidaya tanaman hidroponik bisa dilakukan di sekitar rumah seperti di tembok rumah, gang samping rumah, maupun halaman rumah itu sendiri dan tidak membutuhkan lahan tanah dan pekarangan yang luas sehingga kita tidak wajib untuk membeli sebidang tanah dengan harga yang mahal untuk ditanami tanaman.
Selanjutnya setelah perusahaan dibangun kegiatan pembudiyaan pun dimulai, kegiatan ini bisa dilakukan oleh diri sendiri segaligus perawatan rutin untuk tanaman. Untuk sistem hidroponik sendiri disarankan untuk mencari tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari dan aman dari hujan karena jika tanaman sampai dibasahi oleh hujan, vitamin yang harusnya diserap oleh tanaman akan tercecer dikarenakan terkena genangan air dari hujan itu sendiri.
Dalam rangka pemasaran, petani dapat memasarkan sayuran yang dihasilkan dengan menjualnya di pasar, swalayan, bahkan bisa di supermarket karena kebutuhan sayuran bersifat primer maka diharapkan barang bisa laku terjual. Selain itu, penjualan melalui internet juga perlu diupayakan mengingat semakin maraknya sekarang ini jual-beli dengan memanfaatkan fasilitas internet.
Ketika usaha yang dirintis dari modal awal semakin berkembang hingga mempunyai laba yang bagus maka perlu juga adanya upaya untuk mengembangkan usaha yaitu memperbaiki fasilitas yang kurang lengkap atau sudah rusak misalnya dikarenakan faktor usia. Menambah karyawan juga diperlukan guna semakin efektif dan efisiennya suatu usaha yang dijalani, dengan banyaknya tenaga yang dipekerjakan diharapkan berimbas pula pada banyaknya produksi sayuran yang nantinya akan dibudidayakan. Pemilihan karyawan akan lebih baik apabila kita mampu mempekerjakan orang-orang di sekitar kita yang keadaan ekonominya sangatlah memprihatinkan seperti pengangguran, hal ini juga adalah upaya untuk memperbaiki kehidupan perekonomian bangsa. Selain itu, memperluas lahan perkebunan juga penting agar hasil produksi semakin besar sehingga dapat memasok kebutuhan sayuran yang ada di daerah sendiri maupun pemenuh kebutuhan sayur untuk daerah lain yang mana pada ujungnya dapat menjadi komoditas ekspor sayuran ke luar negeri. Selain itu, program dan agenda yang direncanakan sejak awal harus segera terlaksana dan akan lebih baik lagi apabila perusahaan juga dapat memproduksi olahan makanan lain seperti kripik, kerupuk, dan lain sebagainya yang mana bahan bakunya terbuat dari sayuran yang ditanam dari perkebunan sendiri demi kembali terbukanya peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak mampu yang dapat memperbaiki kehidupan mereka dengan kembali terbukanya lapangan pekerjaan yang ada. Hal yang paling penting dari itu semua bahwa ketika kita berbuat kebaikan kepada sesama maka pastilah mendapatkan pahala dan ridha dari Alloh SWT.

Minggu, 22 Maret 2015

Contoh Laporan Observasi Sekolah



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Observasi merupakan suatu kegiatan meninjau ke lapangan untuk mencari informasi sedetail dan semaksimal mungkin tentang materi yang sedang dipelajari. Pada observasi kali ini kami mendapat tugas dari mata kuliah SKI di Madrasah atau Sekolah untuk meninjau ke sekolah mengenai bagaimana pembelajaran sejarah khususnya sejarah kebudayaan islam dan sistem pembelajaraannya di sekolah tersebut? Kami pun melakukan observasi ke lapangan tepatnya di SD Demangan Yogyakarta. Di sana kami melakukan beberapa kegiatan meninjau dan mencari informasi kepada Guru dan siswa dari sekolah tersebut guna kami jadikan sebagai narasumber. Kamipun mendapat narasumber dari seorang Guru dan seorang siswa yang akan kami mintai informasi berupa pendapat dan penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan yang nantinya kami ajukan.
Pada jenjang ini (SD) untuk mata pelajaran sejarah sendiri secara spesifik masih belum ada karena di dalam kurikulumnya belum tercantum tentang hal tersebut. Mengenai pengajaran sejarah di SD Demangan Yogyakarta sendiri bisa dikatakan hanya sebatas selingan sebagai pelengkap materi yang sedang diajarkan.

B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut, kami menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana posisi sejarah khususnya SKI di sekolah tersebut?
2.      Apa teknik atau metode yang digunakan guna mengajarkan nilai-nilai sejarah kepada peserta didik?
3.      Bagaimana pendapat narasumber sendiri mengenai sejarah di sekolah?

C.    TUJUAN OBSERVASI
Secara garis besar tujuan dari observasi kali ini yaitu untuk mencari informasi sedetail dan seakurat mungkin mengenai proses pembelajaran sejarah si sekolah tersebut.

D.    METODE YANG DIGUNAKAN
Pada observasi kali ini kami hanya menggunakan satu metode yaitu metode wawancara. Mewawancarai narasumber guna mencari informasi yang dibutuhkan.

E.     SETTING OBSERVASI
Hari/Tanggal      :    Sabtu, 14 Maret 2015
Waktu               :    Sekitar pukul 07.30 s/d 10.30
Tempat              :    SD Demangan Yogyakarta

F.     DATA DIRI OBSERVATOR/PEWAWANCARA
Nama                 :    Ihwan Fasihin
NIM                  :    13410058
Kelas                 :    PAI C
Semester            :    IV

G.    DATA DIRI NARASUMBER
1.      Nama                       :    Bpk. Rujito, AMA
Status di Kekolah     :    Guru Pendidikan Agama Islam
Nama Sekolah          :    SD Demangan Yogyakarta
2.      Nama                       :    Delia
Status di Sekolah      :    Siswa
Kelas                       :    IV (Empat)
Nama Sekolah         :    SD Demangan Yogyakarta



BAB II
PEMBAHASAN

A.    LAPORAN HASIL OBSERVASI
a.      Posisi Sejarah / SKI di Sekolah
Mengenai sejarah sendiri secara spesifiknya belum ada pada mata pelajaran yang diajarkan karena di SD Demangan Yogyakarta ini model pembelajaraannya masih mengacu pada kurikulum yang sudah disediakan oleh pemerintah. Akan tetapi nilai-nilai sejarah disampaikan oleh Guru ketika sedang dalam proses pembelajaran, artinya sejarah diajarkan hanya sebatas sebagai pendamping dan pelengkap dari materi yang sedang diajarkan.
Di dalam mata pelajaran PAI sendiri dari kurikulum yang berlaku belum ada bab yang mempelajari sejarah secara langsung. Namun, Guru di SD Demangan Yogyakarta ini banyak mengajarkan nilai-nilai sejarah terlebih kisah dari para Nabi dan Rasul kepada peserta didiknya.

b.      Teknik atau Metode yang Digunakan guna Mengajarkan Nilai-Nilai Sejarah kepada Peserta Didik
Menurut Pak Rujito selaku Guru PAI, seorang guru harus lah memiliki tujuan di dalam mengajar, karena tujuan merupakan titik akhir dalam pembelajaran. Misalnya, kita berada pada titik A memiliki tujuan pada titik C maka kita harus melalui titik B terlebih dahulu untuk mencapai titik C, semua itu dinamai dengan proses. Oleh sebab itu, proses merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran PAI. Seorang guru harus memberikan motivasi yang menyentuh pada peserta didik, melebur dengan peserta didik. Dengan demikian, materi yang akan disampaikan dapat diterima oleh peserta didik.
Mengenai metode yang digunakan oleh Pak Rujito dalam pembelajaran SKI adalah dengan caraberceritaatau mendongeng kepada peserta didik. Misalnya menggunakan cerita fiksi. Hal ini disesuaikan dengan kondisi psikologis peserta didik yang notabene masih kanak-kanak.
Di dalam bercerita sendiri haruslah divariasikan sedemikian rupa akan tetapi  dengan tidak merubah substansi dari cerita tersebut terlebih untuk kisah Nabi dan Rasul. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dengan cerita yang kita sampaikan karena kebanyakan siswa sudah mengetahui berbagai cerita tentang Para Nabi dan Rasul.
Dalam pengajaran PAI, Pak Rujito sering memfariasikannya dengan bercerita tentang kisah Para Nabi dan Rasul.Ketika kita sedang bercerita sebisa mungkin kita harus membuat imajinasisiswa itu masuk kedalam alur cerita kita sehingga apa yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Di dalam bercerita harus lah disertai dengan hal-hal berikut. Diantaranya: memiliki intonasi nada, model-model suara, mimik muka, dan pengekspresian tubuh yang baik supaya cerita kita berkesan lebih menarik di mata peserta didik.
Pak Rujito juga menyampaikan saran kepada kami yaitu : Saran pak Rujito, “seorang guru harus lah kreatif, dan menjadi idola bagi peserta didik”.

c.       Pendapat Peserta Didik Mengenai Sejarah/SKI di Sekolah
Salah satu narasumber yang kami wawancarai yaitu siswa yang bernama Delia. Delia sendiri merasa sangat senang letika belajar belajar PAI karena mudah dipahamiselain ituGurunya dalam pembelajaran sering diiringi dengan bercerita sehingga siswa tidak merasa bosan ketika sedang berada didalam kelas.
Menurut Delia, Pak Rujito orang sangat baik, tidak pemarah, suka menolong dan kasih sayang. “Kami sangat senang belajar PAI terutama tentang SKI karena sering bercerita dan kami sangat sedih, apabila Bapaknya tidak masuk kelas”. Tutur Delia. Delia dulu sampai menangis ketika Gurunya sedang bercerita.
Delia dan teman- teman dikelasnya kurang suka sama Mata pelajaran yang terlalu serius, banyak menghafal, membosankan, serta pelajaran yang mereka anggap sulit untuk mengerjakannya.



BAB III
PENUTUP

Demikian laporan dari hasil observasi kami, kami berharap hasil dari observasi kami kali ini dapat memberikan manfaat dan rujukan kepada teman-teman pelajar yang lain. Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen, Guru, peserta didik, serta teman-teman kelompok yang sudah berpartisifasi dalam kegiatan ini. Semoga ini menjadi pengalaman yang berharga bagi kita semua dalam kehidupan dan acuan bagi kita sebagai calon Pendidik Bangsa.

Saran
Mengutip perkataan Bapaknya tadi, jadilah Guru yang diidolakan oleh para siswa sehingga ketika dalam proses belajar mengajar siswa akan menerima pelajaran dengan ikhlas dan hati yang nyaman. Dengan itu diharapkan pelajaran yang disampaikan akan diserap dengan baik oleh peserta didik.